Beranda | Artikel
Banyak Orang Rugi Karena Lupa Sunnah Penting Ini dalam Urusan Harta! – Syaikh Abdullah al-Mayuf
12 jam lalu

“…Lalu apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, hendaklah kamu menghadirkan saksi bagi mereka.” (QS. An-Nisa: 6)

Tuhan kita memerintahkan menghadirkan saksi dalam banyak urusan harta. Telah kita bahas dalam ayat tentang utang di surah Al-Baqarah. Dalam urusan utang, ia sudah ditegaskan dengan pencatatan. Kendati demikian Allah tetap memerintahkan, “…Mintalah kesaksian dua orang saksi laki-laki di antara kamu…” (QS. Al-Baqarah: 282).

Sedangkan dalam akad jual beli, Allah berfirman, “…Ambillah saksi apabila kamu berjual beli…” (QS. Al-Baqarah: 282). Tidak diragukan bahwa menghadirkan saksi merupakan salah satu sarana pengesahan, penegasan, dan pembuktian keabsahan suatu akad. Namun banyak orang yang meremehkan hal ini dan enggan menghadirkan saksi, sehingga terjerumus dalam berbagai pelanggaran, serta terlibat dalam perkara yang tiada habisnya dan perselisihan di pengadilan yang tak kunjung selesai. Sekiranya mereka menerapkan syariat Allah dengan menghadirkan saksi, semua itu tidak akan terjadi.Karena manusia punya kemungkinan besar untuk lupa.

Contoh mudahnya, terkadang seseorang berprasangka baik kepada pihak lain dan berkata, “Untuk apa saksi? Aku percaya kepadanya.” Kamu mungkin percaya pada sifat amanahnya, tapi tetapi kamu tidak bisa mengatakan, “Aku percaya pada ingatannya.” Sebab bisa saja dia lupa, atau kamu yang lupa.

Betapa banyak orang yang berutang kepada orang lain, lalu uangnya telah diberikan, tapi ia datang lagi dan menuntut untuk diberi lagi?! Ini masalah! Jadi harus ada pencatatan. Meskipun sekarang transfer uang telah sedikit memudahkan urusan, tapi pencatatan tetap sangat ditekankan untuk memastikan hak-hak tetap terjaga, dan untuk mencegah perselisihan di antara manusia.

=====

فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهِدُوا عَلَيْهِمْ

يَأْمُرُ رَبُّنَا بِالْإِشْهَادِ يَا إِخْوَانِي فِي كَثِيرٍ مِنَ الْمَوَاطِنِ فِي أُمُورِ الْمَالِ وَقَدْ مَرَّ فِي آيَةِ الدَّيْنِ فِي سُورَةِ الْبَقَرَةِ فَفِي كِتَابَةِ الدَّيْنِ يُوَثَّقُ الدَّيْنُ بِالْكِتَابَةِ وَمَعَ ذَلِكَ قَالَ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ

وَفِي الْبَيْعِ قَالَ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَالْإِشْهَادُ لَا شَكَّ مِنْ وَسَائِلِ التَّوْثِيق لِلْعُقُودِ وَالتَّثَبُّتِ وَالتَّأَكُّدِ مِنْهَا وَيَتَسَاهَلُ النَّاسُ فَيَتْرُكُونَ الْإِشْهَادَ فَيَقَعُوْنَ فِي مَحَاذِيْرَ وَفِي أُمُورٍ لَا تَنْتَهِي وَقَضَايَا فِي الْمَحَاكِمِ لَا تَنْقَضِي وَلَوْ طَبَّقُوا شَرْعَ اللَّهِ تَعَالَى بِالْإِشْهَادِ مَا حَصَلَ هَذَا الْأَمْرُ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ مُعَرَّضٌ لِلنِّسْيَانِ

يَعْنِي أَبْسَطُ الْأُمُورِ أَحْيَانًا يُحْسِنُ الظَّنَّ الْإِنْسَانُ بِغَيْرِهِ يَقُولُ لِيشْ الْإِشْهَادُ؟ خَلَاصٌ أَنَا وَاثِقٌ بِهِ أَنْتَ وَاثِقٌ بِذِمَّتِهِ لَكِنْ لَا يُمْكِنُ أَنْ تَقُولَ أَنَا وَاثِقٌ بِذَاكِرَتِهِ وَأَنَّهُ لَنْ يَنْسَى أَوْ أَنَّك لَنْ تَنْسَى

وَكَمْ مِنْ إِنْسَانٍ اسْتَدَانَ مِنْ إِنْسَانٍ وَأَعْطَاهُ ثُمَّ جَاءَ يَقُولُ لَهُ أَعْطِنِي مَرَّةً ثَانِيَةً مُشْكِلَةٌ وَلَكِنَّ الْكِتَابَةَ مَعَ أَنَّ التَّحْوِيْلَاتِ الْآنَ سَهَّلَتْ الْأَمْرَ بَعْضَ الشَّيْءِ لَكِنْ الْكِتَابَةُ يَا إِخْوَانِي مَطْلُوبَةٌ حَقِيقَةً لِتَوْثِيقِ الْحُقُوقِ وَلِدَرْءِ الْإِشْكَالَاتِ الَّتِي تَكُونُ بَيْنَ النَّاسِ


Artikel asli: https://nasehat.net/banyak-orang-rugi-karena-lupa-sunnah-penting-ini-dalam-urusan-harta-syaikh-abdullah-al-mayuf/